Advertisement

Depresiasi dan Amortisasi: Pengertian dan Perbedaannya

Halo teman-teman pengusaha! Pasti kalian sering mendengar istilah depresiasi dan amortisasi dalam akuntansi, bukan? Kedua istilah ini sangat penting dalam mencatat penurunan nilai aset, tetapi banyak yang masih bingung dengan perbedaan di antara keduanya. Dalam artikel ini, kita akan membahas pengertian depresiasi dan amortisasi, serta perbedaan utama antara keduanya dalam bentuk tabel. Yuk, kita pahami bersama!

Pengertian Depresiasi

Depresiasi adalah proses mengalokasikan biaya perolehan aset tetap berwujud (seperti mesin, kendaraan, dan peralatan) selama masa manfaatnya. Depresiasi digunakan untuk mencatat penurunan nilai aset akibat penggunaan, keausan, atau penurunan nilai seiring waktu.

Contoh Aset yang Didepresiasi: Mesin, kendaraan, peralatan kantor, bangunan.

Pengertian Amortisasi

Amortisasi adalah proses mengalokasikan biaya perolehan aset tidak berwujud (seperti paten, hak cipta, dan goodwill) selama masa manfaatnya. Amortisasi mirip dengan depresiasi, tetapi diterapkan pada aset yang tidak memiliki bentuk fisik.

Contoh Aset yang Diamortisasi: Paten, hak cipta, merek dagang, goodwill.

Perbedaan Utama antara Depresiasi dan Amortisasi

Untuk memahami perbedaan antara depresiasi dan amortisasi, berikut adalah tabel yang merangkum poin-poin utama:

AspekDepresiasiAmortisasi
Jenis AsetAset berwujud (tangible assets)Aset tidak berwujud (intangible assets)
Contoh AsetMesin, kendaraan, peralatan, bangunanPaten, hak cipta, merek dagang, goodwill
Metode UmumGaris lurus, saldo menurun, unit produksiGaris lurus
TujuanMengalokasikan biaya aset berwujudMengalokasikan biaya aset tidak berwujud
Pengakuan dalam Laporan KeuanganBeban depresiasi (Depreciation expense)Beban amortisasi (Amortization expense)
Perlakuan PajakDapat dikurangkan dari penghasilan kena pajakDapat dikurangkan dari penghasilan kena pajak
Nilai SisaSeringkali memiliki nilai sisa (residual value)Biasanya tidak memiliki nilai sisa

Contoh Penghitungan Depresiasi dan Amortisasi

Depresiasi (Metode Garis Lurus)

Sebuah mesin dibeli seharga Rp100.000.000 dengan nilai sisa Rp10.000.000 dan umur manfaat 10 tahun.

Rumus: DepresiasiTahunan=BiayaPerolehanNilaiSisaUmurManfaatDepresiasi \, Tahunan = \frac{Biaya \, Perolehan - Nilai \, Sisa}{Umur \, Manfaat}

Amortisasi (Metode Garis Lurus)

Sebuah paten dibeli seharga Rp50.000.000 dengan umur manfaat 5 tahun.

Rumus: AmortisasiTahunan=BiayaPerolehanUmurManfaatAmortisasi \, Tahunan = \frac{Biaya \, Perolehan}{Umur \, Manfaat}

Penghitungan: AmortisasiTahunan=Rp50.000.0005=Rp10.000.000Amortisasi \, Tahunan = \frac{Rp50.000.000}{5} = Rp10.000.000

Depresiasi dan amortisasi adalah dua konsep penting dalam akuntansi yang digunakan untuk mengalokasikan biaya aset selama masa manfaatnya. Depresiasi diterapkan pada aset berwujud, sedangkan amortisasi diterapkan pada aset tidak berwujud. Memahami perbedaan antara keduanya sangat penting untuk mencatat dan melaporkan penurunan nilai aset secara akurat dalam laporan keuangan.

Semoga artikel ini membantu kalian memahami lebih baik tentang depresiasi dan amortisasi. Jangan ragu untuk menerapkan konsep ini dalam bisnis kalian agar laporan keuangan menjadi lebih akurat dan informatif.

Posting Komentar

0 Komentar